Provinsi Jabar memiliki jumlah penderita thalassemia terbanyak di Indonesia. Penderita talasemia di Indonesia tercatat sebanyak 5.501 pasien. 1.751 atau sekitar 35 % berasal dari Jawa Barat. Hal tersebut dilaporkan Yayasan Thalasemia Indonesia-Perhimpunan Orang tua Penderita Thalasemia (YTI-POPTI) Pusat.
Dengan jumlah penduduk sekitar 43 juta jiwa,bila frekuensi pembawa sifat 5-10% dan angka kelahiran 20%, maka diperkirakan setiap tahunnya akan lahir bayi thalassemia berat sebanyak 500-600 orang.
Salah satu upaya meminimalisir peningkatan angka thalassemia, Divisi Hematologi-Onkologi Departemen Kesehatan Anak RSUP.Dr. Hasan Sadikin bersama Yayasan Thalasemia Indonesia mengadakan seminar tatalaksana dan pencegahan thalassemia di Auditorium FK Unpad, Jl. Eijckman, Rabu (8/6).
Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf yang hadir dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa kita semua terutama kaum akademisi, harus menyebarkan informasi mengenai pencegahan thalassemia ini ke penduduk di pedesaan. Karena sebagian besar penderita thalassemia di Jawa Barat adalah yang tinggal di perkebunan.
Sementara Direktur Utama RSHS Bayu Wahyudi, MPHM, SpOG mengatakan, “Hingga Mei 2011, RSHS telah menangani 656 pasien, setiap tahun terdapat sekitar 30 – 40 kasus baru thalassemia mayor yang memerlukan transfusi darah regular dan pengobatan lainnya seumur hidup. Program jaminan pelayanan thalassemia (Jampeltas) dan pencegahan thalassemia yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI diharapkan merupakan bentuk komitmen pemerintah dalamu upaya membantu meningkatkan pelayanan bagi pasien thalassemia dan upaya pencegahannya”.